HALLLOOOOO SEMUANYAAA!!!
Welcome to my blog mwhehehe.
Today, I FEEL SO HAPPY. Really !!!
But I don't know why I'm happy and I don't know how to explain what happen to me.
Allright, aku mau cerita sebenarnya tentang beberapa hal yang aku rasain akhir-akhir ini.
soooo, semingguan terakhir ini campur aduk banget masalahnya tapi aku berusaha tenang dan sabar.
"oh ini ujian lagi, oh ini gimana ya nyelesaikan masalahnya, oh aku harus tenang di saar orang rumah lagi pusing tujuh keliling, oh keknya harus jadi pencair suasana deh biar gak pressure banget orang rumah"
Ada 3 hal yang aku cek setiap pulang kerja ( Sampai tembung tuh bisa abis maghrib ). Pertama, kalau dijalan pulang pas di kereta sama bapak, aku selalu merhatikan punggung kokohnya yang udah membungkuk dan rambut putih yang ditutupi topinya. Kedua, aku langsung masuk ke kamar untuk ngecek keadaan mamak. Langsung ku letak tangan ku di kening mamak untuk ngecek panasnya udah turun atau belum yaaaa walaupun mamak lagi duduk atau tiduran dikasur kamarku. Ketiga, mastikan si Aisyah udah ngerjain PR atau belajar. Yaaa kalau belum ku suruh stop main hp terus suruh cek pelajaran besok atau baca-baca buku pelajarannya. Baru abis itu bersih-bersih terus sholat maghrib, ngaji sambil nunggu Isya.
Aku agak susah nih kalau nulis gak pake outline yang tadi part of introduction aja lah ya. Mungkin ini lumayan panjang buat dibaca tapi its okey if you wanna skip my blog.
Hal-hal yang buat pikiran aku terbuka/berharga (You know what I mean lah ya: biar cepat)
1. Suka perhatikan diam-diam apa yang orang tua keluhkan
2. Royal sama orang tua
3. Menghormati orang yang lebih tua (di luar keluarga inti)
4. Kegiatan di jalan raya
5. Konsep pernikahan
6. Parenting.
7. Pesan yang penting dari orang tua aku.
gassssss masuk ke point-pointnya !!!
1. Suka perhatikan diam-diam apa yang orang tua keluhkan
Kalian pernah gak sih kayak diam-diam merhatikan orang tua. Misalnya kayak lagi tidur "ini perutnya masih naik turun gak ya/nafasnya", "Itu tangannya kenapa, kakinya kenapa, kok gatal-gatal", "Kenapa keretanya di perbaiki, uangnya ada gak ya". Macam-macamlah pokoknya tapi satu hal yang aku syukuri itu adalah orang tua ku gak pernah segan buat ngandalkan aku entah mereka lagi sakit, sibuk, atau apapun itu. Pernah beberapa kali kalau gak salah, si Bapak lagi ngolesin salep atau minyak ke badannya yang gatal-gatal, aku yang lihat itu langsung samperin terus tanya "kok bisa kayak gini gatalnya, sini salepnya uti olesin" terus mamak ku yang katanya bisa sembuh kalau aku yang ngusukin sampe mamak selalu bilang gini ke aku " Ti, kalau kau pigi jauh nanti abis nikah, siapa ya yang ngusukin mamak, yang bantu mamak, yang mamak ajak cerita" duhhh berair mata ku weeee.
Dulu setiap aku keluar kota ikut kegiatan kampus, kan selalu vc an atau telponan tuh sama orang rumah. Mereka tuh cepat tidur kalau gak ada aku, abis isya semuanya udah sunyi dirumah sangking gak ada yang buat bising atau jail dirumah. Satu hal yang paling aku suka adalah gangguin keponakan ku (ya kapan lagi buat bocil nangis karena anak dari abang kita sendiri, kalau anak orang ya di sayang-disayang karena takut emaknya marahkan) terus gangguin/nyubitin/gigitin adk ku (si aisyah) karena aku gemassss kali kok cepat kali dia besar dah SMP pulakk. Akuuuu gak rela, tolongggggglah.
2. Royal sama orang tua
Untuk topik yang satu ini tuh, jangan ketinggalan deh guys. kenapaaaa, kok gitu? Percaya gak percaya ketika kalian royal ke orang tua beuhhhhh rezeki kelen juga ngalir terus, urusan kalian dipermudah terus, apapun ituuuu Allah ridhain Insya Allah kalau kalian bener-bener berbakti sama orang tua. Jangan kelen kira aku gak pernah berontak hahaha. Pernah kok, tapi baikannya pasti aku yang datangi duluan entah itu meluk atau minta maaf. Kalau orang tua kalian suka kali minta tolong ke kalian plisss itu mah gpp banget karena positive thinkingnya, Allah udah kasih kepercayaan ke kita untuk jadi anak yang Birull Wallidain. Kapan lagi dapat pahala gede yakan.
Pernah waktu maba, aku terpaksa kali jual laptop ku untuk kebutuhan rumah. Padahal laptop penting kali gak sih terus Allah kasih beberapa ujian dan booommmm Allah kasih aku 2 hadiah sekaligus yaitu Beasiswa (jangan di spill lah ya budgetnya berapa) dan Pertukaran Mahasiswa ke Manado (ini juga jangan di spill budgetnya) dan terakhir dapat uang jajan lah ya istilahnya (aku lupa nama programnya apa dari kampus). Alhamdulillah bisa beli laptop lagi di semester 4 hahaha.
dan satu lagi, relain gaji magang ku yang aku niatkan beli kereta tapi gak bisa karena kepake buat bantu bapak dan hadiahnya apa coba? booom lagi deh hahah, urusan kuliah ku lancar jaya, skripsi ku no drama drama, dapat dospem, penguji beuhhh super duper baikkkkk. Aku nulis gini, mana tau bisa jadi salah satu inspirasi kalian biar kita sama-sama berbakti sama orang tua. Allah titipkan rezeki ke kita itu bukan semata-mata untuk kita doang tapi Allah mau lihat nih "sejauh mana sih kita pergunakan rezeki itu di dunia, apakah kita bersyukur atau malah foya-foya?".
3. Menghormati orang yang lebih tua (di luar keluarga inti)
Untuk yang satu ini sih salah satu ajaran bapak, mamak, sama abang-abang ku yaaa. kesimpulan dari nasehat-nasehat mereka tuh tetap rendah hati.
Kita gak tau setiap kita melangkah keluar rumah, orang-orang yang kita jumpai itu keadaannya gimana, suasana hatinya gimana. Coba bayangkan, di saat seseorang yang kita temui lagi pusiing tujuh keliling, rasanya pengen antukkan kepala ke dinding terus kita datang dengan wajah cemberut, marah-marah (ngegas), merajuk. Bisa dibayangkan pemirsa? Api ketemu api bakal gimana? boommm meledak jadi kebakaran kan. Kita tuh harus hormati suasana disekitar kita, minimal pantau dulu lah kalau mau ngobrol atau ditanya " Sibuk gak?, sehat?, ada masalah ya?". Ternyata sepenting itu jadi good listener yaaa.
oiya pernah dengar 3S? itu loh weee senyum, sapa, salam.
nah orang tua ku nerapin itu ke anak-anaknya. Aku selalu perhatiin orang tua ku kalau ketemu kawan-kawannya dijalan, woilahhh di sapa semuanya, apalagi bapak ku. Jadi wajarlah ya aku nurun wkwwk.
nah kalau bagian senyum ini sama yang kek aku bilang di atas, relatelah yaa. Ketika seseorang lagi muram terus ketemu kita yang senyum sumringah apa gak bahagia juga dia jadinya. terussss, untuk yang salam, nahhh ini weee masalahnya. oke lah dulu belum paham (mahram). Ya bapak/mamak ku selalu nyuruh aku salamin orang tua (misal kayak bertamu, baru datang/pamit pulang). Sekarang aku masih belajar nih, kayak mana caranya tetap salaman tapi gak tersentuh tangan ku. oiya satu lagi, aku terbiasa kalau dipanggil itu jawabnya "sayaaaaa"ini tuh kebiasaan dari kecil karena pernah sekali kena tabok sama abang ku, pas aku di panggil sama mamak/bapak ku (waktu masih bocil)
"Utiiiiiii"
"apaaaa?" langsung kena ceramah sama abg ku wkwkw
makanya jadi kebiasaan kalau dipanggil jawabnya "sayaaaa"
4. Kegiatan di jalan raya
Kalian pernah gak sih merhatiin sekeliling kalau lagi diluar rumah. Kadang tuh aku suka sedih tapi lebih kasihan ke aku karena kurang bersyukur. Aku suka merhatiin orang-orang di jalan raya. Kalian tau kan bapak-bapak yang naik becak nawarin kursi-kursi, bapak-bapak angkot yang udah tua, bapak-bapak yang gendong peralatan dapur dipundaknya keliling di hari yang panas, ibu-ibu yang jualan dipasar nawarin plastik, sabun dll. Kok mereka bisa tetap senyum yaaa, kok mereka tetap bersyukur ya, kok mereka tetap bertahan. Mungkin cuman ada satu niat dikepala dan dihati mereka "Aku harus kerja, nanti biar ada untuk orang rumah". Mereka ga peduli panas hujan di luaran sana ya gak sih. Semua di bantaii abis pekerjaannya. Salut bangettttt pastinya, dari situ aku kadang mikir "Ya Allah, kenapa aku kurang bersyukur mulu yaaa, ngeluh mulu, padahal hidupku jauh lebih baik. Kapan ya Allah, aku bisa bantu mereka, kesehatan mereka, pendidikan anak-anaknya gimana ya. Aku bisa ga ya bantu mereka".
Pernah sekali nangis pulang dari kampus, malamnya langsung cerita ke mamak kalau aku sedih jadi keingat bapak yang kerja. Mamak ku cuman ketawa terus bilang ke bapak ku "Anak gadis mu nih nangisss tadi karena liat bapak-bapak angkot". Jangan ditanya bg ari kek mana, pastinya dia ngakak liat aku nangis. Jadi intinya, kita harus tetap bersyukur yoook wkwkw. Ga mudah ternyata amanah yang di titipkan Allah ke kita dengan macam-macam cara. Harus tetap percaya kalau Allah itu baik dan sayang sama kita.
5. Konsep pernikahan
Kalian tau ga sih, aku udah mengkonsep dan merencanakan semuanya. Ini bukan tentang pesta pernikah tapi ini tentang isi pernikahan itu sendiri. Hal gilaaaa yang aku bahas sama kawan-kawan ku tentang bagaimana karakter, parenting, quality time, pendidikan, mimpi-mimpi, hobi, space untuk sendiri, sampe hal sepele sekali pun. Aku gak tau, Allah masih kasih kesempatan ke aku atau enggak untuk aku bangun pernikahan sama pasangan aku nanti. aku juga ga tau dikasih kesempatan atau enggak untuk jadi istri atau ibu yang baik dan selalu pengen belajar memahami isi rumah ku nanti.
Tapi sejauh ini, aku pengennn kali itu terjadi entah 2-3 tahun mendatang wkwkw, Aamiin.
Jujur untuk hts sebelumnya, aku tipe orang yang selalu nanya dan memahami. makanya sampe 6 tahun yaaaa jarang berantem/merajuk juga kami. Tapi aku gak kapok tauuu, jika seandainya ada laki-laki yang emang menjadikan aku tujuan aku tetap sabar nungguin prosesnya, aku tetap support hal-hal kecil yang menurut orang itu bukan prestasi tapi bagi itu prestasi yang harus di apresiasi sekecil apapun itu. Aku selalu support dan dengerin semua cerita (dari orang masa lalu) entah itu perkara kawannya, orang rumah, kerjaannya, bahkan kalau ada cewek yang deketin dia pasti ngadunya ke aku. Minusnya, orang yang kira bakal jadikan aku pasangan, yang ku kira kalau aku setia temenin dia di segala suka/dukanya aku bakal jadi tujuannya. Ternyata engga, gatau dehh mungkin aku gak cukup cantik untuk berjalan disebelahnya.Tapi gapapa, aku gak benci atau mutusin silaturahmi. Aku tetap bolehin dia minta saran atau sekedar cerita asal dengan satu syarat "udah izin kan sama kakak itu?" karena aku gamau di cap sebagai perebut wkwk. aku juga pernah cerita ini ke mamak, kata mamak "gapapa, seenggaknya kau udah bantu dia untuk fokus sama cita-citanya, bantu cari beasiswa untuk dia, ikhlas aja. mana tau rezeki mu lewat dari dia". Dari situ aku bisa berdamai woiiiii dan biasa aja sekarang.
oiya balik lagi, soal pasangan. aku gak ada keberatan untuk nunggu asal emang udah komit kalau tujuannya ada di aku. Aku juga gak cerewet minta waktu, karena aku paham isi pikiran laki-laki yang butuh space untuk main sama kawannya, butuh waktu sendiri, butuh jalani hobinya. Sama yang kemarin juga gitu, punya kesibukan masing-masing, paling mentok bilang gini "aku udah selesai/pulang, eh ada cerita loh gini gitu bla bla" nah disitu timing yang pas buat deeptalk gak sih.
Bisa ku bayangi, kalau Allah izinkan nanti aku bakal buat konsep yang kek gitu. pagi-sore satu keluarga kecil sibuk sama urusannya masing-masing, pas pulang kerumah ngumpul satu ruangan, entah itu bahas pr/kerjaan, atau ngeteh/ngopi santai sambil cerita-cerita (no gadget). Aku punya list konsep rumah nanti gimana isi orang-orangnya walaupun gak semuanya bisa dilakukan, seenggaknya udah berusaha gak sih. Tapi jangan bilang ke siapa-siapa, cukup anak-anak Close friend aja nih wkwkw.
Manifestingggggggg
Tipe pasangan:
1. Saling bertanggung jawab
2. No patriarki (minimal bagi tugas lahhh wakk biar gak tepar sendirian)
3. 3S tadi tuh, ini gatau kenapa pengen punya pasangan yang karakternya kayak bapak ku. Hangat kali kalo udah ngumpul keluarga, suka nyapa, salam sama senyum. Vibesnya beda aja gitu, kek "Ya Allah, yang kek gini yang hamba maksud wkwk)
4. Family man no debat
5. Pekerja keras, noo merokok karena tidak baik untuk kesehatan orang rumah cielehhh.
6. oiya Ibadah bareng dong paling utama. Pokoknya gak ada cerita, sholat berjamaah sekeluarga kita yak abis itu ngaji sama setoran hafalan (bukan spek ustadz).
7. Travelling donggg, ini juga udah ku planning woii. Sisihkan uang untuk travelling sekeluarga ke alam.
8. Support mimpi masing -masing. sejauh ini aku bisa handle rumah sama kejar mimpi aku. jadi gak usah takut dehhh rumah gak kerurus. amannnlah InsyaAllah soalnya emak akoh udah merepet dari SD "Beresin rumah, belajar masak, nyuci, biar berumah tangga nanti gak kaget" woilahhh bocil SD udah ditanamkan kayak gitu.
9. Royal, gak pelit, baikk, ramahhh gitu lah pokoknya.
10. Pelindung keluarga, aseeekkk
"Ya Allah Putri pengen punya pasangan suami yang sesuai dengan kriteria aku tapi ini banyak banget ya Allah, stoknya masih ada gak ya. Bismillah ada ya Allah ada, pasti Allah punya" mwhehehee. nyengir pulak kau linnnn.
serius kali kelen bacanya, tapi semoga yaaaa dikabulkan.
Untuk rumah minimalis wkwkw
1. Harus ada ruangan khusus untuk sholat berjamaah.
2. duhhh dapur minimalis, aku pengen ya Allah.
3. Ruang perpustakan minimalis,
4. Halaman bunga-bunga/kebun kecil dibelakang rumah.
5. Ruang keluarga (bisa kali nobar film sekeluarga kecil)
6. sisanya ku serahin sama dia aja yaaa.
oiya, aku gak suka rumah berantakan, jadi kalau rumah itu aku yang pegang. InsyaAllah bersih rapi deh. Aku udah bayangin, sesejuk apa rumahnya nanti wkwkw.
udah keknya untuk sub topik yang ini.
6. Parenting
Untuk hal ini harus sepakat gasih sama pasangan kita nanti. Kayak mana kita ngetreat anak-anak kita nanti entah itu ngebentuk karakternya, sikap religius-sosialnya, pendidikannya, sampe cara si anak bisa menyelesaikan problemnya sendiri. Aku udah banyak baca soal parenting ini, dan ini harus dibicarain serius weeeee. Anak itu titipan paling besar gak sih amanahnya. Aku banyak belajar dari perjalanan ku dari kecil sampai sekarang. Apa yang bisa ku ambil dan enggak yang bisa ku bawa dari rumah orang tua ku kerumah ku nanti. Apa yang gak orang tua ku kasih dan aku bakal kasih itu ke anak-anak ku nanti.
sebenarnya untuk masalah parenting ini gacukup di konsep sendiri, jadi harus berdua sama pasangan kita nanti. Hal yang penting yang pengen aku terapin adalah KOMUNIKASI. wahhh gila sih ini, kuncinya dari semua masalah adalah komunikasi.
mau bahas keuangan ya harus terbuka
mau bahas pendidikan ya harus di bicarakan
mau bahas pendidikan ya harus di bicarakan
semua harus di komunikasi berdua dan sekeluarga kecil itu
alurnya gini duduk semua satu ruangan untuk ke depannya gimana
planning - action - perbaiki
selowwww weee gak sekaku itu nanti isi rumah ku InsyaAllah, ku jamin banyak ketawanya, banyak ngobrolnya mwhehehe.
7. Pesan yang penting dari orang tua aku.
Yang terakhir ini yang paling penting untuk aku (mungkin bisa di ikuti)
1. Aku pernah kesel kalau mamak ku di dapur (bagian cuci piring) kalau lagi kumpul keluarga besar.
kata mamak "gpp, kalau bukan kita yang nyuci nanti berantakan, yang lain gak ada piring buat makan/minum. Gak usah mikir kayak gitu, saudara-saudara yang lain juga tau mamak punya anak kek kau. yang bisa mamak banggakan, yang mereka gak bisa buat kan"
2. Bapak/mamak pernah bilang "Jangan benci atau dendam sama orang, dia mau jahat atau baik kek kita itu urusannay, mau di ingat atau gak kebaikan kita, biarin aja"
3. Mamak "Seandainya nanti sukses, jangan lupa bantu keluarga terdekat dulu, ditanya abg -adik mu ada yang perlu dibantu gak, gak usah ingat-ingat orang itu jahat sama mu atau gak peduli. Tetap ditanya kabarnya, tanya istri-istri abg mu cukup gak beras di dapurnya" aaaaa sediihhh
terus kalau di luar keluarga inti "ibu-ibu mu kan suka kali bilang gini kan nanti kalau sukses jangan lupa sama ibu, wawak. Gk boleh sombong yaaa ti, tetap sering datangi, tanya kabar orang itu"
banyak sebenarnya nasehat-nasehatnya weee, tapi sampe sini aja lah dulu.
Semoga bisa jadi inspirasi timakacihhhh semuanyaaaa, sehat terusss dan sayangi orang sekitar kita.
Komentar
Posting Komentar